Galeri Foto

Minggu, 22 Maret 2015

LEDAKAN BOM DI TEPI KALI PROGO



Minggu (08/03/2015), ditengah hebohnya issue terorisme, serta munculnya gerakan radikal seperti ISIS, dengan segala aksinya yang meresahkan, siang bolong jam 12.45 di tepian Kali Progo Temanggung tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah ledakan keras terdengar dalam radius 1 KM, diikuti dengan asap hitam membumbung ke angkasa.
Itulah proses pengamanan benda berbahaya berupa mortir aktif yang dilakukan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Jateng.


Bermula dari penemuan benda mirip bom oleh Budi Marwoto (56 th) di bawah jembatan kereta api kali Progo (07/03/2015), begitu mendapat laporan dari masyarakat, Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), dan melaporkan kejadian ini ke Polda Jawa Tengah, sehari setelah itu Tim Tim Jibom Gegana Brimob Polda Jateng datang mengevakuasi benda berbahaya tersebut ke tempat aman, jauh dari permukiman penduduk.
“ Berdasarkan petunjuk dari Polda, kami datangkan Tim Jibom dari Gegana Brimob Polda Jateng untuk melakukan disposal, karena bom ini masih aktif, dan akan kami ledakkan di tempat yang jauh dari permukiman penduduk “

Dari analisis polisi, temuan itu adalah sebuah mortir panjang 30 centimeter, diameter 6 centimeter yang memiliki daya ledak radius 500 M dengan tingkat destruktif yang berbahaya, diperkirakan mortir ini peninggalan perang kemerdekaan. Penemuan mortir di sekitar kali Progo sangat dimaklumi oleh masyarakat Temanggung, karena dahulu di sekitar Kali Progo adalah medan peperangan antara pejuang kemerdekaan melawan tentara Belanda pada clash kedua tahun 1949, jembatan Kali Progo adalah saksi sejarah, dimana pada jembatan itu pernah digunakan oleh Belanda untuk membantai ribuan pemuda pejuang Temanggung.
Iptu Respati dari Tim Jibom Gegana Polda Jateng mengatakan bahwa, dilihat dari ukuran dan bentuk benda itu merupakan proyektil yang lebih kecil dari mortir, namun daya ledaknya sangat berbahaya. Peledakannya harus dilakukan di tempat terbuka seperti persawahan, minimal 700 M dari permukiman penduduk yang terlebih dahulu harus steril dari manusia. 
Upaya evakuasi dan peledakan menarik perhatian warga masyarakat yang datang berbondong-bondong memadati tepian kali Progo, proses peledakan dilakukan jam 12.45, suara ledakannya terdengar sampai   Desa Kranggan, Sanggrahan, Guntur dan Madureso yang berjarak 1 KM dari TKP, disusul asap hitam membumbung dari tepi kali Progo tersebut.
Kapolres Temanggung berpesan kepada masyarakat, apabila menemukan benda-benda mencurigakan seperti bom atau lainnya agar tidak menangani sendiri, dan segera lapor kepada aparat keamanan terdekat seperti ke Polsek atau Koramil, selanjutnya Kapolres juga mensinyalir bahwa di sekitar kali Progo ini masih ada kemungkinan banyak benda berbahaya sisa-sisa peninggalan masa perang kemerdekaan, terbukti sudah tiga kali ditemukan benda serupa pada tahun 2010, 2013 dan 2015.

PENEMUAN MORTIR DI SEKITAR KALI PROGO
Tahun 2010
Benda mirip mortir ditemukan warga di dekat Jembatan Progo
Tahun 2013
Mortir panjang 54 Cm diameter 15 Cm berat 3-5 Kg ditemukan oleh Mulyono (55 th) di area persawahan di tepi kali Progo
Tahun 2015
Benda mirip mortir panjang 30 Cm diameter 6 Cm ditemukan Budi Marwoto (56 th) di bawah jembatan kereta api tepi kali Progo
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar