Minggu (08/03/2015), ditengah hebohnya issue
terorisme, serta munculnya gerakan radikal seperti ISIS, dengan segala aksinya
yang meresahkan, siang bolong jam 12.45 di tepian Kali Progo Temanggung
tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah ledakan keras terdengar dalam radius 1 KM,
diikuti dengan asap hitam membumbung ke angkasa.
Itulah proses pengamanan benda berbahaya berupa
mortir aktif yang dilakukan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda
Jateng.
Bermula dari penemuan benda mirip bom oleh Budi
Marwoto (56 th) di bawah jembatan kereta api kali Progo (07/03/2015), begitu
mendapat laporan dari masyarakat, Kapolres Temanggung AKBP Dwi Indra Maulana
langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), dan melaporkan kejadian ini
ke Polda Jawa Tengah, sehari setelah itu Tim Tim Jibom Gegana Brimob Polda
Jateng datang mengevakuasi benda berbahaya tersebut ke tempat aman, jauh dari
permukiman penduduk.
“ Berdasarkan petunjuk dari Polda, kami datangkan Tim
Jibom dari Gegana Brimob Polda Jateng untuk melakukan disposal, karena bom ini
masih aktif, dan akan kami ledakkan di tempat yang jauh dari permukiman
penduduk “
Dari analisis polisi, temuan itu adalah sebuah mortir
panjang 30 centimeter, diameter 6 centimeter yang memiliki daya ledak radius
500 M dengan tingkat destruktif yang berbahaya, diperkirakan mortir ini peninggalan
perang kemerdekaan. Penemuan mortir di sekitar kali Progo sangat dimaklumi oleh
masyarakat Temanggung, karena dahulu di sekitar Kali Progo adalah medan
peperangan antara pejuang kemerdekaan melawan tentara Belanda pada clash kedua
tahun 1949, jembatan Kali Progo adalah saksi sejarah, dimana pada jembatan itu
pernah digunakan oleh Belanda untuk membantai ribuan pemuda pejuang Temanggung.
Iptu Respati dari Tim Jibom Gegana Polda Jateng
mengatakan bahwa, dilihat dari ukuran dan bentuk benda itu merupakan proyektil
yang lebih kecil dari mortir, namun daya ledaknya sangat berbahaya. Peledakannya
harus dilakukan di tempat terbuka seperti persawahan, minimal 700 M dari
permukiman penduduk yang terlebih dahulu harus steril dari manusia.
Upaya evakuasi dan peledakan menarik perhatian warga
masyarakat yang datang berbondong-bondong memadati tepian kali Progo, proses
peledakan dilakukan jam 12.45, suara ledakannya terdengar sampai Desa Kranggan, Sanggrahan, Guntur dan
Madureso yang berjarak 1 KM dari TKP, disusul asap hitam membumbung dari tepi
kali Progo tersebut.
Kapolres Temanggung berpesan kepada masyarakat,
apabila menemukan benda-benda mencurigakan seperti bom atau lainnya agar tidak
menangani sendiri, dan segera lapor kepada aparat keamanan terdekat seperti ke
Polsek atau Koramil, selanjutnya Kapolres juga mensinyalir bahwa di sekitar
kali Progo ini masih ada kemungkinan banyak benda berbahaya sisa-sisa
peninggalan masa perang kemerdekaan, terbukti sudah tiga kali ditemukan benda
serupa pada tahun 2010, 2013 dan 2015.
PENEMUAN MORTIR DI
SEKITAR KALI PROGO
|
||
Tahun 2010
Benda mirip mortir ditemukan warga di dekat
Jembatan Progo
|
Tahun 2013
Mortir panjang 54 Cm diameter 15 Cm berat 3-5 Kg
ditemukan oleh Mulyono (55 th) di area persawahan di tepi kali
Progo
|
Tahun 2015
Benda mirip mortir panjang 30 Cm diameter 6 Cm
ditemukan Budi Marwoto (56 th) di bawah jembatan kereta api tepi kali Progo
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar