Galeri Foto

Rabu, 18 Maret 2015

BANK SAMPAH “ KENCANA ASRI “ PURI KENCANA




Sebuah embriyo mulai tumbuh menjadi lembaga, ini patut diacungi jempol tanda salut. Ketika Badan Lingkungan Hidup ( BLH ) berkolaborasi dengan Bidang Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) menawarkan program Bank Sampah, sebuah komunitas kecil yang disebut Kelompok Swadaya Masyarakat Sadar Lingkungan di Perumahan Puri Kencana Temanggung langsung bereaksi cepat, menyambut dengan antusias,  merespon tawaran tersebut dengan membentuk Bank Sampah dengan nama “ Kencana Asri “, menyusul bank sampah “ Berkah Taper “ Perumahan Tawangsari yang telah lebih dahulu terbentuk.

Dengan visi dan misi yang sangat sederhana, tidak berlebihan, setelah memahami bahwa sampah telah menjadi masalah serius dan membebani Pemerintah Daerah, Bank Sampah Kencana Asri ingin memberikan andil dengan mengurangi sampah dari tingkat timbulan, alih-alih juga dapat mendapatkan hasil provit dari sampah anorganik yang dikelolanya. Pengelola bank sampah yang terdiri dari para ibu inipun mulai mengotak atik potensi sampah yang akan dikelolanya, dari data warga penghuni perumahan yang kurang lebih 300 KK dianalisis, didapatkan sebuah asumsi: apabila 300 KK ini terdiri dari 4 jiwa didalamnya, maka diperoleh perhitungan volume sampah sebagai berikut: 300 KK x 4 jiwa x 0,0025 M3 produksi sampah/ orang/hari = 3 M3/ hari. Bisa dibayangkan berapa produksi sampah sebulan, setahun, tentu sudah menggunung di Tempat Pemrosesan Akhir ( TPA ).
Perlahan tapi pasti berjalanlah kegiatan kominitas kecil ini, makin hari anggota yang menjadi nasabahpun bertambah, sekarang telah tercatat 162 orang yang setia menabung sampah, dengan jadwal pada Jum’at kedua dan keempat para nasabah datang membawa sampah anorganik berupa, kertas, plastik dan logam yang langsung ditimbang dan dicatat di buku tabungan dalam bentuk uang. Kiat pengurus bank sampah dalam menarik nasabah barupun sederhana dengan mengadopsi slogan “ From Trash to Cash “ diterjemahkan kepada warga “ Dari limbah menjadi berkah “, ternyata ampuh untuk merayu warga untuk mau memilah sampah sebelum membuang residunya ke dalam tong sampah. Dengan pengelolaan para ibu-ibu sukarelawan ini setidaknya dalam setahun telah dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA sekitar 4,20 ton setahun.
Kegiatanpun tidak berhenti disitu, dengan pembinaan dari BLH dan Bidang Tata Kota DPU mulailah mengembangkan kreasi dan inovasi, dengan mendaur ulang limbah anorganik menjadi aneka kerajinan, seperti tas dari kemasan/ bungkus palstik, bunga, piring dan aneka macam, sementara sampah organik berupa dedaunan oleh beberapa warga diolah menjadi kompos untuk mencukupi kebutuhan pupuk tanaman miliknya. Kegiatan kreatif ini telah menarik perhatian Disperindagkop dan UMKM, dalam pameran UMKM karya ibu-ibu ini laris manis terjual, bahkan dalam setiap kunjungan Tim Penilai Adipura tak segan para anggota Tim memborong untuk cendera mata. Itulah alasan kenapa perlu diberikannya apresiasi kepada para sukarelawan lingkungan ini, para pengurus Bank Sampah “ Kencana Asri “ yang didirikan 10 Nopember 2012 lalu dikukuhkan dengan Keputusan Bupati Temanggung Nomor 660/08/2013. Sekarang bank sampah telah menjadi trend baru di lingkungan perumahan, kata Edie Poernomo, ST, MT dari DPU Bidang Tata Kota, “ Bank Sampah di Kabupaten Temanggung telah berkembang hampir 100an unit tersebar di tiap lingkungan “, tentu saja ini berkat sosialisasi yang tak mengenal lelah dari para petugas dinas terkait, SALUT .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar