Galeri Foto

Rabu, 01 April 2015

SUSAH JUGA RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA



Pedagang Kali Lima (PKL) dimanapun tempatnya selalu saja menjadi persoalan yang tidak ada habisnya, anggapan menjadi biang keladi kesemrawutan, mengganggu kebersihan, keindahan dan ketertiban kota, dan lain sebagainya predikat yang disandang PKL ini, sisi lain juga jujugan warga masyarakat yang menginginkan kemudahan akses berbelanja tanpa harus masuk pasar, atau lokasi jual beli yang legal.
Menjamurnya PKL menjadi fakta tumbuhnya usaha masyarakat kecil mencari penghidupan di zaman yang serba sulit ini, PKL memang tidak harus dibrantas, namun akan lebih bijak bila difasilitasi, dengan maksud diatur dalam sebuah lokasi yang semestinya sehingga mereka bisa terus berusaha namun lebih dapat tertata rapi dan tertib, atau dalam istilah lain direlokasi.




Merelokasi PKL tidak semudah mengkonsep diatas kertas, banyak faktor yang harus menjadi pertimbangan,  selain lokasi yang strategis, antara lain mudah diakses tidak jauh dari keramaian, fisik bangunan lapakpun harus representatif, dengan ketersediaan air bersih, sarana sanitasi, jaringan/ instalasi listrik, lahan parkir yang luas, dan seabrek sarana prasarana lain yang tidak murah. Masalah lain yang akan menyusul dalam rencana tersebut adalah, adakah alokasi dana APBD untuk membangunnya, atau akan diserahkan kepada investor dengan akibatnya harga lapak akan menjadi mahal, padahal para PKL maunya gratis, tis, tis !
Sudah sejak akhir 2014 pihak eksikutif dalam hal ini Pemkab. Temanggung ingin merelokasi PKL, namun baru tahun ini kemungkinan relokasi itu dilakukan pembahasan, “ Pelaksanaannya belum pasti, bisa jadi tahun ini, bisa juga tahun mendatang, yang jelas harus dibangun di tempat yang strategis “ jelas Bupati Temanggung dalam kesempatan peresmian Rumah Perlindungan Sosial belum lama ini.
Hasil kajian Disperindagkop dan UMKM menyebutkan ada enam lokasi untuk menampung PKL, dua diantaranya di eks tanah bengkok desa Temanggung II Jl Dr Wahidin dan satunya lagi di sekitar lokasi Taman Kali Progo.  “ Masih dalam kajian , mana tempat yang paling dipandang strategis baik menurut pemerintah maupun pedagang, tempat itu nantinya akan dijadikan pusat PKL “ Bupati Temanggung menambahkan, hal ini sangat dipertimbangkan agar mendatang setelah relokasi tidak menimbulkan masalah baru. Rencana ini tidak hanya untuk merelokasi PKL yang di sekitar pasar saja, namun untuk menata semua PKL yang berada di kota Temanggung.
Disinggung tentang Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung bangunan utara lantai tiga yang sekarang masih sepi pedagang, beliau mengatakan pihaknya terus menghimbau kepada para pemilik los dan kios di lantai tiga tersebut untuk segera menempati lahan mereka. Secara terpisah salah seorang PKL di Jl Kolonel Sugiyono sebelah barat Pasar, saat mengetahui rencana relokasi ia menanggapi, “ Kami semua sebenarnya manut-manut saja kalau pemerintah mau merelokasi, asal tempatnya baik untuk mencari rejeki, dan yang penting dalam penertiban nanti pemerintah jangan tebang pilih, harus adil, semua juga ditertibkan “ demikian kata Muladi (41 th) perwakilan PKL. Memang simple saja harap rakyat kecil, pelaksanaanya yang susah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar