ANDAI SAJA ADA KAMPUNG WISATA DI POSONG

SEKEDAR WACANA:

Sudah beberapa traveler memberikan komentar dan mengakui eksotika panorama abadi Posong, sebuah destinasi wisata yang dapat diandalkan Kabupaten Temanggung, sudah saatnya otoritas setempat memberikan perhatian penuh pada potensi wisata ini. Hampir tiap hari Posong tidak pernah sepi dari pengunjung, sebab tempat ini sangat mudah sekali dijangkau dengan mobil maupun motor yang bisa sampai di lahan parkir obyek wisata ini, tanpa harus jalan kaki, kecuali kalau memang ada yang ingin sambil olah raga hicking.

Bagi yang belum mengetahui ada sekedar informasi tentang Posong, berada di punggung Gunung Sindoro pada ketinggian sekitar 2.000 m DPL, tepatnya di desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

 

Posong bagus dikemas dengan konsep wisata alam, yang menyuguhkan spesifik pemandangan sunrise yang menakjubkan dengan latar belakang 7 puncak gunung di bentangan cakrawala ufuk timur, saat cuaca baik anda akan dapat melihat  Gunung Sumbing, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran dan Gunung Muria sekaligus dari tempat ini.

Banyak para pecinta alam yang bermalam sekadar kemping dengan tujuan ingin memotret milkyway (Galaksi Bimasakti) yang tampak jelas karena Posong masih bebas polusi udara dan  cahaya, sembari menunggu terbit fajar untuk mengabadikan sunrise menakjubkan. Namun untuk menginap anda harus membawa jaket tebal atau peralatan penghangat, karena berada di bawah puncak Sindoro suhu udara sangat dingin menembus tulang.

Melihat fenomena ini barangkali saja perlu sebuah trobosan, misalnya di sekitar Posong perlu dibangun sebuah kampung wisata untuk mengakomodasi para wisatawan yang menginginkan bermalam,  memang saat ini telah ada beberapa homestay dan paket one day tour yang dikelola oleh para pemuda desa seperti Jogrekso Community. Namun akan lebih baik bila fasilitas itu dibangun dari pihak Pemkab. dengan maksud pengendalian untuk menghindari tumbuhnya bangunan penginapan liar dari pihak lain yang ujung-ujungnya akan menjadi tempat mesum. 

Kampung Wisata bisa berupa bangunan rumah tradisional khas pedesaan, berpenghuni warga setempat yang menyediakan tempat untuk orang menginap, dengan suguhan dinamika kehidupan orang desa, seperti aktifitas sehari-hari, dan tentu saja satu paket dengan penyediaan kulinernya, dengan konsep ini tamu bermalam akan lebih terkontrol. Nilai tambah yang didapat adalah akan memberi lapangan kerja baru bagi warga setempat, dan pemasukan pajak dan retribusi bagi Pemkab. sendiri.

Kalau begitu apa lagi yang ditunggu, tinggal menggaet investor atau menyediakan APBD untuk membangun prasarana tersebut, modal awal sudah ada karena saat ini Posong sudah dilengkapi dengan tempat parkir yang luas, 3 buah gardu pandang, mushala dan kamar mandi/WC dan beberapa bangunan pendukung lain, rencananya bulan Desember ini gedung penghangat selesai dibangun . Mobil yang berpenumpang banyak juga sudah bisa naik ke lokasi, karena tanjakan relatif tidak tinggi hingga obyek wisata yang jaraknya 3,4 km dari jalan raya Temanggung-Wonosobo ini sangat mudah dikunjungi.

Paket lain yang yang perlu juga dikemas adalah permainan outbound, penyediaan kuda tunggangan untuk berkeliling melihat obyek lain seperti Watu Kelir, Watu Mlongso, situs Punden Undakan, lalu menikmati kesegaran Embung Kledung dan transit minum kopi di Rest Area  yang juga menyediakan aneka kerajinan/ souvenir dan makan khas Temanggung di toko UMKM  di bawah kaki gunung Sumbing.